Pemilu Indonesia

Tinggal menghitung dengan jari, negara Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih calon legislatif, dan setelah itu pemilihan presiden pun akan di selenggarakan. Terbayang berapa banyak dana negeri ini di habiskan untuk pemilihan umum ini. Alangkah menyedihkannya bila yang terpilih adalah calon calon legislatif dan presiden yang tidak berkompeten, bahkan tidak tepat.

Banyak yang terobsesi jadi anggota dewan dan duduk disenayan, dari kalangan awam, pengusaha, bahkan tak ketinggalan para selebritis pun ikut menyemarakkan pemilu kali ini. Adakah ini demokrasi yang di impikan ? atau hanya suatu euvoria demokrasi yang nyeleneh dan menghilang dari jalurnya.

Bila negara morat marit, kacau balau, ekonomi jatuh drastis pada titik yang sulit untuk di selamatkan, siapakah yang harus di persalahkan. Anggota dewan adalah pilihan rakyat, presiden adalah pilihan rakyat, jadi yang tepatnya bersalah adalah rakyat. Rakyat yang memilih calonnya, rakyat yang memilih presidennya dan rakyatlah tumbalnya. Jadi kita sebagai masyarakat harus tepat dan memilih siapakah yang tepat dan mampu mengemban amanat kalangan bawah meneriakkannya di depan anggota dewan, tanpa basa basi tanpa ampun benar benar mengusung kepentingan rakyat. Lantas caleg dan presiden manakah yang memiliki sifat seperti itu, presiden dan caleg mana yang mampu memegang teriakan teriakannya saat kampanye.

Merealisasikannya di masyarakat mewujud nyatakan kampanyenya, bukan hanya omong kosong dan teriakan teriakan kosong. Pilihan tepat sasaran, orang yang tepat, terpercaya, mapan berilmu dan taat agama siapakah gerangan ?.

Adakah calon seperti itu di negeri ini. Negarawan sejati, pemimpin impian. Pemimpin yang membawa dan mewujudkan mimpi rakyat. Demi mimpi itu mui pun mengeluarkan fatwa haramnya golput.

0 komentar:

Post a Comment